Bagaimana Cara Belajar Lebih Baik, Bukan Lebih Keras

1. Kenali Kamu Tipe Apa

Wah, maksudnya tipe apa? Ini bukan tentang tipe kamu memilih cowok/cewek. Berbeda. Ini tentang karakteristik seseorang. Ya, setiap orang memiliki karakteristik yang melekat dalam dirinya. Ada tiga tipe orang secara umum, yaitu tipe audio, visual dan perasa.
Setiap orang bisa mempunyai kombinasi ketiga hal tersebut. Tapi, pasti ada kecenderungan lebih besar di salah satu tipe.

Tipe Audio biasanya ketika menghapalkan sesuatu akan dibaca dengan keras. Dia juga sensitif terhadap suara-suara. Jika di kelas guru/dosen mengajar dengan nada suara yang sama dari awal sampai akhir, maka tipe ini akan sangat cepat bosan. Misalnya sang guru/dosen suaranya pelan sekali, atau mungkin terlalu kencang sejak awal berharap semua murid mendengar. Tapi justru itu membuatmu kurang menarik. Akan menjadi menarik ketika nada suara berubah, kadang keras, kadang sedang saja. Jika kamu tipe orang audio, maka belajarlah di tempat yang tenang. Ucapkan setiap kata yang ada dalam bacaan. Ini akan mempermudah kamu mengingat materi.

Tipe visual akan merasa senang dan bergairah belajar ketika melihat sesuatu secara visual misalkan gambar. Tidak suka sesuatu yang statis dan diam. Jika di kelas guru/dosen diam saja di tempat, akan membuat ia mengantuk dan cepat bosan. Jika kamu tipe orang visual, belajarlah dengan kreatif. Kamu sangat tidak suka baris-baris panjang teks tanpa gambar. Oleh karena itu, buatlah mind map atau visualkan dengan kreativitasmu sendiri di buku setiap maksud dari teks di buku. Ini akan sangat membantumu mengingat.

Tipe perasa ini cenderung menyukai praktik secara langsung. Tak suka diam di tempat, malas menghapal dan lebih suka mencoba, menyentuh, merasakan langsung pengalaman. Jika kamu tipe ini, usahakan materi-materi pelajaran yang bisa dipraktikkan, cobalah praktikkan. Jika ada materi yang sangat tidak mungkin dipraktikkan, kamu bisa melihat video/audio yang berhubungan. Atau kamu bisa belajar berkelompok. Itu akan membantumu memahami materi dengan cepat.


2. Lingkungan

Meja belajar ada. Semua yang membuat kamu terdistraksi seperti HP, TV, komik, dan sebagainya telah kamu singkirkan. Kamu juga telah meluangkan waktu tertentu untuk belajar. Tapi tetap saja kamu tak bisa belajar dengan baik. Atau bahkan belajar lama, tapi sedikit saja yang bisa masuk ke otak.

Dalam buku How We Learn oleh Benedict Carry yaitu ada tiga orang peneliti, mereka melakukan tes 'bagaimana jika seorang murid diminta untuk belajar dua kali, dengan materi sama, tetapi lingkungan yang berbeda?'

Untuk melakukan tes ini, mereka menyiapkan sebuah grup murid dengan kumpulan catatan sejumlah 40 kata, seperti bola, jarum, kunci, rumah, garpu, dan sebagainya. Masing-masing murid diberikan waku 10 menit untuk belajar. Setengah dari mereka belajar di ruangan yang sama dengan lampu redup untuk kedua sesi, sedangkan sisanya belajar di tempat yang berbeda-beda dengan lampu terang dan lampu redup untuk kedua sesi belajar.

Di akhir sesi, peneliti meminta murid-murid untuk menuliskan sebanyak mungkin kata yang mereka ingat ketika belajar dalam dua sesi sebelumnya dalam sepuluh menit. Lalu, apa hasilnya? Perbedaan skor sangat  mencolok. Para murid yang belajar di ruangan yang sama dengan lampu redup mampu menjawab 16 kata dari 40 kata. Sedangkan mereka yang belajar di tempat yang berbeda menjawab 24 kata dari  40 kata. Peningkatan ingatan seanyak 40% dengan belajar di tempat yang berbeda-beda.

Jadi, jika kamu ingin meningkatkan memori kamu dalam mengingat ketika belajar. Cobalah belajar di tempat yang berbeda. Misalnya kamu biasa belajar di kamar, coba pindah ke ruang tamu, ke teras, atau  ke taman. Usahakan merupakan tempat berbeda-beda. Maka dipercaya memori ingatanmu akan meningkat 40% dibandingkan kamu belajar di tempat sama.

3. Cara Belajar

Ternyata bukan hanya soal lingkungan yang menyebabkan kamu belajar dengan baik. Bagaimana kamu belajar juga berpengaruh. Misalnya, kamu yang hanya duduk saja akan berbeda hasil dengan orang yang belajar dengan duduk, lalu lain waktu sambil jalan dan di waktu lainnya sambil treadmill. Ya, kuncinya ternyata adalah bagaimana kamu memvariasikan cara kamu belajar. Otak akan merespon positif jika terjadi perubahan. Bukan hanya rutinitas. Jadi, selalu segarkan otak dengan belajar dengan berbagai variasi.

Kesimpulannya agar kamu mampu belajar dengan lebih baik, bukan lebih keras, lebih lama atau lebih sebentar, tetapi dengan mengenali tipe dirimu, kemudian variasikan lingkungan dan cara belajarmu. Cobalah ganti belajar tidak cuma di kamar. Besok, belajarlah di taman, di rumah teman, sambil bermain gitar, sambil jalan, sambil olahraga, atau aktivitas lainnya yang kamu suka. Duh, sambil olahraga, gimana tuh? Ya rekam saja, dengarkan ketika lari atau olahraga lain. Be Creative dan ingat, variasikan. Semoga kamu mendapat nilai baik di semester ini ya!
Bagaimana Cara Belajar Lebih Baik, Bukan Lebih Keras Bagaimana Cara Belajar Lebih Baik, Bukan Lebih Keras Reviewed by Admin on November 20, 2016 Rating: 5

No comments:

Comment in a good way. It is representing you.

Powered by Blogger.