Materi Puisi - Maafkan Kami Presiden (Tolong Dengar Suara Kami)

Puisi ini di tulis tanggal 20 bulan 10 tahun 2010. Mengisahkan tentang curahan hati penulis atas aksi menyuarakan opini masyarakat kepada pemimpinnya. Puisi ini dapat dibilang sebagai kritik bagi kita bersama.
Jika kamu tertarik untuk menggunakan puisi ini untuk keperluan apapun, mohon untuk mencantumkan sumber website ini sebagai bentuk apresiasi bagi penulis.

Maafkan Kami Presiden
(Tolong Dengar Suara Kami)

Wahai presiden
Maafkan kami
Kami hanya bisa menuntut
Itu sebenranya terpaksa
dan jangan berpikir
kerja kami hanya protes saja


Kami juga mengais rejeki di tumpukan sampah
Menghitung picisan-picisan untuk sesuap nasi pelepas lapar setelah berhari-hari
Kami pun malu meminta
Tapi hanya ini yang bisa kami lakukan
Menagih janji dan sumpahmu

Kami mempercayakan hidup kami dipundakmu
Dan berharap,
Engkau benar-benar dokter ahli
Yang mampu membedah dan mengobati penyakit kami
Penyakit miskin yang menempel menjadi benalu kami

Bukan kami bermaksud mengusik keagungan kursimu
Hanya ingatlah kami minoritas
Kalau kami memang dianggap kurang ajar
Maafkan kami, kami hidup di jalanan
Kami sedikitpun tak tersentuh bangku sekolah yang selangit
Kami hanya mampu memilihmu yang beruntung
Sempat duduk menimba ilmu
Tanpa khawatir untuk makan esok
Tanpa khawatir debu jalanan
Tanpa, tanpa tanpa

Sekali lagi dan bukan terakhir kali
Jangan tutup kupingmu
Atas kora-koar kami
Atas rintihan kami

Wahai Presiden,
Jadilah adil sebisa kau mampu
Agar kami tak membusuk di trotoar jalanan
Agar kami mampu membangun negeri kita
Sudahlah, semoga Tuhan membimbingmu

Untuk puisi-puisi lainnya silakan klik disini.
Materi Puisi - Maafkan Kami Presiden (Tolong Dengar Suara Kami) Materi Puisi - Maafkan Kami Presiden (Tolong Dengar Suara Kami) Reviewed by Admin on November 13, 2016 Rating: 5

No comments:

Comment in a good way. It is representing you.

Powered by Blogger.