Nasehat Untuk Orang Tua Dari Kepala Sekolah

Bagi kamu  orang tua, simaklah surat dari seorang kepala sekolah di salah satu sekolah di Singapura. Atau jika kamu siswa atau seorang anak dari orang tua, kamu juga harus mempertimbangkan hal-hal dalam surat tersebut.

Nasehat orang tua dulu memang sangat baik. Terkadang membaca contoh nasehat orang tua kepada anaknya di internet membuat kita sangat merasa lebih baik dan menjadi lebih positif lagi. Tujuannya tidak lain agar kita menjadi anak yang baik, yang menjadi kebanggaan orang tua.

Tapi, mungkin kamu juga pernah mendengar kata mutiara dari anak untuk orang tua atau nasehat unntuk orang tua di internet. Ya, memang ada. Pernahkah kamu merasa bahwa kamu selalu mengikuti nasehat dan kemauan orang tua. Meskipun terkadang bukan menjadi keinginan kamu. Kamu akan paksaan karena harus berbakti kepada orang tua. Hal tersebut sangat wajar bagi orang tua. Mereka sangat ingin anaknya sukses, bahagia dan menjalani hidup dengan baik.

Seperti nasehat orang tua jaman dulu, mereka ingin anaknya menjadi Polisi, Dokter, Tentara, Pilot atau Pejabat Negara (PNS) ketika mereka dewasa. Seolah-olah itu menjadi profesi terbaik di dunia. Ini membuat orang tua mengontrol segala yang dilakukan dan 'diperlukan' anaknya. Orang tua terkadang menjadi 'over' khawatir. Fenomena ini sering terjadi. 

Kita ambil contoh bagaimana reaksi para orang tua di Indonesia saat anaknya akan menghadapi ujian, terlebih ujian nasional. Anaknya terkadang hanya khawatir biasa. Tetapi lihatlah bagaimana paniknya orang tua hingga memberikan les tambahan yang mungkin saja berlebihan bagi anaknya. Bayangkan, sang anak sekolah dari pagi hingga hampir sore dan masih ditambah les di sore hari dan sabtu minggu. Jika itu terjadi maka para orang tua harus baca surat berikut ini.

Surat ini ditulis oleh salah satu Kepala Sekolah di Singapura:

This letter should be read by parents and students around the world

Dear Parent, soon, your children will take exams

You're all very  worried

But please remember this:

Among these students there is an artist that doesn't need to know about mathematics

A Musician who doesn't need chemistry

An Athlete for whom physical education is more important that physics

It's great when your children receive good grades

But don't deprive them of self confidence if they don't get them

It's better to observe how they will conquer the world

A failed exams won't erase their dreams and talent

Don't think that doctors and engineer are the only happy people in the world

Best Wishes,

The School Principal

Jika diartikan kurang lebih akan menjadi seperti ini,

Surat ini harus dibaca oleh orang tua dan siswa di seluruh dunia

Para orang tua yang terhormat, segera, anak-anak Anda akan mengikuti ujian
Anda semua sangat khawatir
Tapi harap ingat ini:

Di antara siswa tersebut ada seorang Seniman yang tidak perlu tahu tentang matematika
Seorang Musisi yang tidak perlu kimia
Olahragawan yang membutuhkan pendidikan jasmani daripada fisika
Adalah bagus ketika anak-anak Anda mendapat nilai bagus
Tapi jangan menjauhkan mereka dari rasa percaya diri jika mereka tidak mendapatkan nilai bagus

Lebih baik amati bagaimana mereka akan menaklukkan dunia
Sebuah ujian yang gagal tidak akan menghapus mimpi-mimpi dan bakat mereka
Jangan berpikir bahwa dokter dan insinyur adalah satu-satunya orang bahagia di dunia

Semoga sukses,Kepala Sekolah

Jika dilihat dari isi surat tersebut, sang kepala sekolah ingin memberikan nasehat kepada para orang tua agar tidak terlalu mencemaskan bagaimana anaknya akan menghadapi ujian. Ada banyak anak yang memiliki bakat yang justru perlu dilihat. Mari kita lihat kalimat berikut.

"Di antara siswa tersebut ada seorang Seniman yang tidak perlu tahu tentang matematika
Seorang Musisi yang tidak perlu kimia
Olahragawan yang membutuhkan pendidikan jasmani daripada fisika"

Ya, benar. Setiap orang memiliki bakat dan mimpi mereka masing-masing. Mimpi dan bakat ini mungkin tidak memerlukan setiap mata pelajaran di sekolah untuk mendapat nilai sempurna. Bayangkan seorang atlit yang harus tetap dipaksa mendapat nilai 100 untuk pelajaran kimia. Atau seorang yang ingin menjadi dokter, dipaksa mendapat nilai 100 di kelas musik. Atau mungkin ada seorang calon penyanyi dunia yang harus mengerti semua proses reaksi kimia terjadi. Sungguh tidak masuk akal. Akan sangat tidak berguna bagi mereka untuk mendapat nilai sempurna dalam bidang yang bukan passion mereka.

"Adalah bagus ketika anak-anak Anda mendapat nilai bagus
Tapi jangan menjauhkan mereka dari rasa percaya diri jika mereka tidak mendapatkan nilai bagus"

Akan sangat bagus bagi seorang siswa yang mendapatkan nilai sempurna. Tapi, itu bukan tujuan utama. Terkadang ada anak yang hanya mampu menelan beberapa pelajaran saja. Sementara di sekolah ada lebih dari sepuluh pelajaran. Bagaimana jika begini, fokuskan pada pelajaran yang menjadi passion anak yang akan membantunya meraih cita-citanya. Usahakan menjadi yang terbaik di bidang tersebut. Lalu, untuk pelajaran lain biarlah anak mendapat nilai 'minimal' sebagai syarat untuk lulus. Dan jangan pula membuat anak tidak percaya diri karena nilainya tidak sempurna.

"Lebih baik amati bagaimana mereka akan menaklukkan dunia" 

Lebih baik para orang tua melihat lebih dalam bakat terpendam anak-anaknya. Karena kelak itulah yang akan membawanya kepada kesuksesan dan mampu menaklukan dunia. Bayangkan bahagianya bagi seseorang yang menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan passion mereka. Hidup menjadi bukan lagi sekedar hidup dan bernapas.

Lalu yang terakhir, pesan ini.

"Jangan berpikir bahwa dokter dan insinyur adalah satu-satunya orang bahagia di dunia" 

Orang tua yang masih berpikir bahwa anak mereka harus menjadi dokter atau insinyur hanya karena itu populer dan mampu menghasilkan uang merupakan hal yang kurang tepat. Kecuali itu memang passion, maka perlu didukung. 

Saat ini setiap orang bisa melihat bagaimana seorang penyanyi bisa menghasilkan puluhan juta dalam sekali manggung. Atau atlit bola yang mendapat gaji milyaran hingga triliunan. Atau seorang pelukis yang lukisannya dihargai jutaan dollar. Nilai materi bukan menjadi kriteria utama lagi. Mungkin di antara anak-anak tersebut ada yang bercita-cita menjadi seorang petani, pedagang, atau pemadam kebakaran. Tetap dukung apapun itu. Lihatlah bagaimana seorang anak mampu menjalani kehidupan dengan baik dan bahagia.

Jika kamu orang tua, maka renungkanlah hal tersebut. Jika kamu adalah seorang anak, cobalah memberi pengertian pada orang tuamu dengan baik dan perlahan. Tetap jalani hidupmu dan gapailah cita-citamu. Percayalah suatu saat akan tercapai. Dan jangan lupa bersyukur setiap saat, baik untuk hatimu.