Kelas sosial sudah ada di sepanjang
sejarah keberadaan umat manusia. Dalam masyarakat modern misalnya, seoramg
dokter atau pengacara lebih dihargai dibandingkan seorang buruh tani atau supir
truk, walaupun pada kenyataannya keempat pekerjaan tersebut sama-sama penting
bagi kesejahteraan masyarakat.
Definisi Kelas Sosial
Berikut merupakan beberapa pendapat
ahli mengenai apa itu definisi dari kelas sosial:
- Robert M. Z. Lawang: kelas sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege, dan prestise.
- Horton dan Hunt: kelas sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
- Soerjono Soekanto: kelas sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
- Bruce J. Cohen: kelas sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
- Astrid S. Susanto: kelas sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antar manusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun horisontal dalam masyarakatnya.
Jadi dapat juga disimpulkan bahwa
kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat kedalam hierarki status
kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas memiliki status yang
relatif sama, dan anggota kelas lainnya memiliki status yang lebih tinggi atau
lebih rendah.
Kelas Sosial dan Status Sosial
Para peneliti sering mengukur kelas
sosial dari sudut status sosial ; yaitu dengan membatasi setiap kelas sosial
dengan faktor-faktor status sosial yang dimiliki oleh angota-anggotanya.
Berikut merupakan contoh dari beberapa faktor-faktor status sosial yang sering
digunakan sebagai penggolongan kelas sosial:
·
Kekayaan
relatif
Banyak asset ekonomi yang dimiliki
seseorang biasanya paling banyak digunakan dalam penggolongan kelas sosial
·
Kekuasaan
Tingkat pengaruh seseorang terhadap
orang lain
·
Martabat
Tingkat pengakuan yang diperoleh dari
orang lain
Ketika mempertimbangkan perilaku
konsumen dan riset pasar, status paling sering ditentukan dari sudut pandang
variable sosioekonomi, seperti: penghasilan keluarga, status pekerjaan, dan
pencapaian pendidikan.
Kelas Sosial Merupakan Bentuk Segmentasi Hierarkis dan Alamiah
Kategori kelas sosial biasanya
disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai tinggi.
Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa anggota kelas sosial
tertentu memiliki kelas sosial yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada
mereka.
Dalam konteks ini, keanggotaan kelas
sosial dipakai konsumen sebagai suatu kerangka rujukan (kelompok rujukan) untuk
pengembangan sikap mereka. Dalam konteks kelompok rujukan, para anggota suatu
kelas sosial tertentu dapat diharapkan untuk sering mengacu kepada anggota lain
dari kelas yang sama sebagai acuan dalam berperilaku sebagai konsumen. Namun
hal ini tidak menutup kemungkinan juga bagi anggota suatu kelas sosial untuk
memiliki kelompok rujukan dari kelas sosial yang berbeda, seperti anggota kelas
sosial bawah menjadikan anggota kelas sosial atas sebagai kelompok rujukan
mereka, dikarenakan ingin disamakan dengan kelompok sosial atas.
Kategori Kelas Sosial
Pada umumnya kelas sosial dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Berdasarkan status ekonomi
a. Aristoteles membagi masyarakat secara
ekonomi menjadi kelas atau golongan:
·
Golongan
sangat kaya
merupakan kelompok terkecil dalam
masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
·
Golongan
kaya
merupakan golongan yang cukup banyak
terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dan
sebagainya.
·
Golongan
miskin
merupakan golongan terbanyak dalam
masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
b. Karl Marx juga membagi masyarakat
menjadi tiga golongan, yakni:
·
Golongan
kapitalis atau borjuis
mereka yang menguasai tanah dan alat
produksi.
·
Golongan
menengah
terdiri dari para pegawai pemerintah.
·
Golongan
proletar
adalah mereka yang tidak memiliki
tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja
pabrik.
c. Pada masyarakat Amerika Serikat,
pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
·
Kelas
sosial atas lapisan atas (
Upper-upper class)
keluarga-keluarga yang telah lama
kaya
·
Kelas
sosial atas lapisan bawah (
Lower-upper class)
belum lama menjadi kaya
·
Kelas
sosial menengah lapisan atas (
Upper-middle class)
pengusaha, kaum profesional
·
Kelas
sosial menengah lapisan bawah (
Lower-middle class)
pegawai pemerintah, kaum semi
profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
·
Kelas
sosial bawah lapisan atas (
Upper lower class)
pekerja tetap (golongan pekerja)
·
Kelas
sosial lapisan sosial bawah lapisan bawah (
Lower-lower class)
para pekerja tidak tetap,
pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.
2. Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya
perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota
masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan
seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang
rendah.
3. Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial
didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau
kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang
berada dilapisan bawah.
Ukuran Kelas Sosial
Pendekatan yang digunakan untuk
mengukur kelas sosial dapat dibagi menjadi 3:
1. Ukuran Subyektif
Dalam pendekatan subyektif untuk
mengukur kelas sosial, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas
sosial mereka sendiri. Pada pendekatan ini biasanya digunakan pertenyaan
seperti berikut:
Dari keempat golongan berikut,
manakah yang menggambarkan kelas sosial anda:
Kelas bawah [ ]
Kelas menengah bawah [ ]
Kelas menengah atas [ ]
Kelas atas [ ]
Tidak tahu [ ]
Klasifikasi kelas sosial yang
dihasilkan dari pengukuran ini didasarkan pada persepsi partisipan terhadap
dirinya sendiri. Rasa keanggotaan dari kelompok sosial ini sering disebut juga
dengan “kesadaran kelas”.
2. Ukuran reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur
kelas sosial memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih untuk membuat
pertimbangan awal mengenai keanggotan kelas orang lain dalam masyarakat.
Para sosiolog menggunakan pendekatan
reputasi untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai struktur kelas
masyarakat tertentu yang sedang dipelajari. Teptapi bagi para peneliti konsumen
lebih terterik mempelajari kelas sosial untuk memahami pasar dan perilaku
konsumsi dengan lebih baik, bukan struktur sosial, sehingga pendekatan ukuran
reputasi ini tidak cocok dipergunakan bagi peneliti konsumen.
3. Ukuran Obyektif
Ukuran obyektif terdiri dari berbagai
variable demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu yang
sedang dipelajari. Semua variable ini diukur melalui kuesioner yang berisi beberapa
pertanyaan factual kepada para responden mengenai diri mereka sendiri, keluarga
mereka, atau tempat tinggal mereka. Ketika memilih ukuran obyektif, peneliti
kebanyakan menggunakan satu atau beberapa variable seperti berikut: pekerjaan,
jumlah penghasilan, dan pendidikan.
Ukuran obyektif kelas sosial terbagi
menjadi 2 kategori pokok, yaitu: indeks variable tunggal dan indeks variable
gabungan.
a. Indeks Variabel Tunggal
Indeks variable tunggal menggunakan satu varabel ossial
ekonomi untuk menilai keanggotaan kelas sosial. Beberapa dari variable yang
digunakan dalam inddeks variable tunggal:
·
Pekerjaan
Merupakan ukuran sosial yang diterima secara luas dan mungkin
merupakan ukuran kelas sosial terbaik yang dapat didokumentasikan karena
menggambarkan status yang berhubungan dengan pekerjaan.
·
Pendidikan
Tingkat pendidikan formal seseorang merupakan perkiraan lain
bagi kedudukan kelas sosial yang umum diterima. Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin besar kemungkinan orang tersebut memiliki penghasilan yang
tinggi dan memiliki kedudukan yang dihormati.
·
Penghasilan
penghasilan perorangan atau keluarga merupakan variabel
sosial ekonomi lain yang sering digunakan untuk memperkirakan kedudukan kelas
sosial.
·
Variabel
Lain
Variable lain yang dapat digunakan juga sebagai alat ukur
kelas sosial seseorang adalah kualitas lingkungan, nilai tempat kediaman,
meubel yang digunakan, bahkan sampai hiasan yang digunakan seseorang di dalam
rumahnya.
b. Indeks Variabel Gabungan
Indeks gabungan secara sistematis menggabungkan sejumlah
faktor sosial ekonomi untuk menggabungkan sejumlah faktor sosial ekonomi untuk
membentuk satu ukuran kedudukan kelas sosial yang menyeluruh.
Indeks ini lebih menarik bagi para peneliti karena dapat
menggambarkan dengan lebih kompleks kelas sosial konsumen dibandingkan dengan
indeks variable tunggal.
Dua diantara indeks gabungan yang paling penting adalah:
·
Indeks
karakteristik status
Index of Status Caracteristic (ISC) adalah ukuran tertimbang
dari berbagai variable sosial ekonomi sebagai berikut:
-
Pekerjaan
-
Sumber
penghasilan
-
Model
rumah
-
Daerah
tempat tinggal (kualitas lingkungan)
·
Skor
status sosial ekonomi
Socioeconomic Status Score (SES)dikembangkan oleh United
States Bureau of the Census, dimana SES menggabungkan 3 variabel sosial ekonomi
dasar, yaitu:
-
Pekerjaan
-
Penghasilan
keluarga
-
Tingkat
pendidikan
Profil Gaya Hidup Kelas Sosial
Peneliti konsumen mengemukakan bahwa
di setiap kelas sosial ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan,
sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap
kelasdari anggota kelas sosial lainnya.
Gerakan Kelas Sosial
Dalam kelas sosial terdapat 2 gerakan
yang dapat terjadi, yakni:
1. Gerakan naik
Gerakan naik ini dapat terjadi
dikarenakan tersedianya pendidikan bebas dan juga berbagai peluang untuk
mengembangkan dan memajukan diri
2. Gerakan turun
Peneliti sosial mengemukakan bahwa
beberapa orang dewasa muda, tidak hanya merasa kesulitan untuk berbuat lebih
baik dari orang tua mereka (pekerjaan yang lebih baik, rumah sendiri,
penghasilan lebih besar, simpanan lebih besar) tetapi bahkan tidak dapat
berbuat sebaik orang tua mereka.
Pengelompokan Geodemografi
Geodemografi merupakan pengelompokan
masyarakat berdasarkan karakteristik demografinya dan wilayah tempat tinggal
(geografisnya). pengelompokan geodemografi ini sendiri didasari dari ide bahwa
orang-orang dengan persamaan tertentu akan berkumpul bersama-sama.
Konsumen Yang Kaya
Rumah tangga yang kaya merupakan
segmen target yang sangat menarik karena anggotanya memiliki penghasilan yang
lebih besar dan dapat digunakan sesuai keinginan mereka sendiri. Selama hamper
25 tahun Mendelsohn Media Research menyelenggarakan studi tahunan mengenai
pasar orang kaya, dimana pasar ini walaupun hanya terdiri dari 21 persen
seluruh rumah tangga, segmen pasar ini mengkonsumsi lebih banyak barang-barang
seperti penerbangan komersial, enggur, serta memegang lebih banyak surat-surat
berharga disbanding rumah tangga yang tidak kaya.
Kebiasaan-kebiasaan media orang kaya
berbeda dengan kebiasaan media penduduk biasa(tidak kaya). Sebagai contoh,
rumah tangga yang mempunyai penghasilan $70.000 setahun menonton TV lebih
sedikit dibandingkan rumah tangga yang kurang kaya.
Karena tidak semua konsumen kaya
mempunyai gaya hidup (kegiatan, minat, dan pendapat) yang sama, pemasar telah
berusaha memisahkan berbaai segmen yang penting dalam pasar kaya ini:
- Well-Feathered Nests
Rumah tangga
dengan paling sedikit satu orang yang memperoleh penghasilan tinggi dan ada
anak-anak (37%)
- No String Attached
Rumah tangga
dengan paling sedikit satu orang yang memperoleh penghasilan tinggi dan tidak
ada anak-anak (32%).
- Nanny’s in Charge
Rumah tangga
dengan dua orang atau lebih yang mempunyai penghasilan, tidak ada yang
mempunyai penghasilan tinggi dan ada anak (11%).
- Two Careers
Rumah tangga
dengan dua orang atau lebih yang mempunyai penghasilan, tidak ada yang
mempunyai penghasilan tinggi dan tidak ada anak (14%).
- The Good Life
Rumah tangga
dengan tingkat kemakmuran tinggi, tanpa adanya orang bekerja dan kepala rumah
tangga yang tidak bekerja (6%).
Selain orang kaya di atas, ada juga
orang kaya pedesaan, dimana pasar ini belum dijangkau (dan agak sulit
ditetapkan dengan pasti). Orang kaya pedesaan biasanya dibagi menjadi 4
kategori:
- Suburban Transplants
Orang-orang yang
pindah keluar kota tetapi masih pulang pergi ke tempat pekerjaan di kota dengan
gaji yang tinggi.
- Equity-rich Suburban Expatriates
Penduduk kota
yang menjual rumah mereka untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar,
kemudian membeli rumah yang jauh lebih murah di kota kecil dan hidup jauh
berbeda.
- City Folks with Country Homes
Orang kaya yang
suka liburan yang melewatkan musim dingin atau musim panas di daerah-daerah
pedesaan yang indah pemandangannya, terutama daerah-daerah bergunung dan pantai.
- Welthy Landowners
Para petani dan
penduduk asli lain yang kaya yang menjalani hidup senang dari tanahnya.
Konsumen Yang Tidak Kaya
Walaupun banyak pemasang iklan lebih
suka memperlihatkan produk mereka sebagai bagian dari hidup yang makmur,
pekerja kantor dan orang-orang bukan professional lainnya merupakan kelompok
konsumen yang besar dan tidak dapat diabaikan oleh para pemasar. Orang yang
berpenghasilan rendah atau konsumen kelas bawah merupakan orang-orang yang
setia kepada merk dibandingkan dengan konsumen yang lebih kaya, Karena konsumen
yang tidak kaya ini khawatir akan membuat kesalahan dengan beralih ke merk yang
belum dikenal.
Dengan memahami pentingnya berbicara
dengan konsumen kelas bawah, perusahan seperti RC Cola, MasterCard dan
McDonald’s menargetkan dengan iklan yang menggambarkan gaya hidup sederhana
kebanyakan pelanggan mereka.
Tibanyanya “Kelas-Techno”
Kelas ini muncul karena adanya
kemajuan technologi. Orang-orang yang yang tidak biasa dengan atau kurang
mempunyai keterampilan computer disebut “ketinggalan teknologi”. Adanya
anggapan bahwa ketidakmampuan dalam menggunakan teknologi secara memadai
berdampak negative terhadap gaya dan kualitas hidup. Hal ini berdampak pada
terbentuknya “struktur kelas teknologi” yang berpusat disekitar tingginya
keterampilan computer yang dimiliki seseorang.
Penerapan Kelas Sosial ke Perilaku Konsumen Yang Dipilih
1. Pakaian, Mode, dan Berbelanja
Para anggota berbagai kelas sosial
tertentu memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai apa yang mereka anggap
sesuai dengan mode atau selera yang baik. Misalnya, para konsumen kelas
menengah bawah mempunyai pilihan yang kuat terhadap terhadap t-shirt, topi, dan
barang lainnya yang memberikan titik identifikasi eksternal, seperti barang
yang yang memiliki nama atau kelompok yang dikagumi (klub sepak bola), atau
merk dagang yang dikagumi. Sedangkan para konsumen kelas atas mencari pakaian
yang tidak mencerminkan suatu yang terlalu umum, dan lebih memilih barang dari
katalog ternama.
2. Pencarian Waktu Senggang
Keanggotaan kelas sosial juga erat
hubungannya dengan kegiatan rekreasi dan waktu senggang. Misalnya para konsumen
kelas atas mungkin lebih memilih menonnton bioskop atau konser, sedangkan kelas
bawah memilih untuk drive-in movie atau menonton televise.
3. Simpanan, Pengeluaran, dan Kredit
Simpanan, pengeluaran dan penggunaan
kartu kredit memiliki hubungan dengan kelas sosial. Dimana para konsumen kelas
atas lebih berorientasi pada masa depan dan yakin terhadap kepandaian mereka
mengatur keuangan, mereka lebih senang menananmkan uang mereka dalam asuransi,
saham, dan perumahan. Sedangkan para konsumen lebih memilih kepuasan yang dapat
langsung dirasakan. Dan untuk penggunaan kartu kredit pun konsumen kelas bawah
menggunakan untuk membeli sesuatu yang tidak mampu mereka beli sekarang,
sehingga pembayaran kartu kredit lebih sering dicicil. Sedangkan untuk konsumen
kelas atas, mereka lebih suka membayar tagihan kartu kredit secara penuh,
konsumen kelas atas menggunakan kartu kredit sebagai pengganti cash.
4. Kelas Sosial dan Komunikasi
Pengelompokan kelas sosial berbeda
dari sudut kebiasaan media mereka dan bagaimana mereka menyampaikan dan
menerima komunikasi. Pengetahuan mengenai perbedaan ini berharga bagi para
pemasar yang membagi pasar mereka atas dasar kelas sosial.
Jika mereka ingin menggambarkan dunia
mereka, para konsumen kelas bawah cenderung melukiskannya dalam istilah-istilah
yang agak pribadi dan konkret, sedangkan para konsumen kelas menengah mampu
menggambarkan pengalamannya dari sejumlah perspektif yang berbeda.
Hal ini sangat penting diketahui oleh para
pemasar, dimana para pemasar dapat menggunakan pemilihan kata yang berbeda
untuk setiap target kelas sosial tertentu.
Kelas Sosial dan Perilaku Konsumen
Reviewed by Admin
on
February 03, 2017
Rating:
No comments:
Comment in a good way. It is representing you.